KKN DI DESA PENARI (UNCUT) | Ulasan (Review) Film Based On Trus Story by SimpleMan

MD Pictures | Horor | 130 menit

MHMTID Community
4 min readApr 30, 2022

Pemeran:

  • Tissa Biani
  • Achmad Megantara
  • Adinda Thomas
  • Calvin Jeremy
  • Fajar Nugraha
  • Aghniny Haque

Sutradara:

  • Awi Suryadi

Cerita:

  • Lele Laila & Gerald Mamahit (Based on True Story from: SimpleMan)

SINOPSIS

Film "KKN di Desa Penari" bercerita tentang kejadian mistis yang menimpa 6 mahasiswa ketika sedang kuliah kerja nyata (KKN) di desa terpencil.

6 mahasiswa dari sebuah perguruan tinggi melaksanakan KKN di sebuah desa terpencil, mereka adalah Nur (Tissa Biani), Widya (Adinda Thomas), Ayu (Aghniny Haque), Bima (Achmad Megantara), Anton (Calvin Jeremy), dan Wahyu (Fajar Nugraha).

Setelah melalui perjalanan panjang dan melelahkan, mereka tiba di desa yang dituju. Mereka disambut kepala desa bernama Pak Prabu (Kiki Narendra) dan mereka juga diperingatkan untuk tidak melewati batas gapura terlarang.

PRODUKSI

Penayangan film "KKN di Desa Penari" sudah ditunggu-tunggu oleh banyak pihak bukan tanpa alasan, melainkan karena film horor satu ini sudah berkali-kali mengalami penundaan penayangan karena situasi pandemi COVID-19 dan hingga akhirnya film yang sudah 2 tahun ditunda sampai akhirnya MD Pictures merilis tanggal resmi perilisan film KKN yang jatuh pada tanggal 30 April 2022.

Film "KKN Di Desa Penari" berawal dari viralnya sebuah utas yang ditulis oleh SimpleMan melalui akun Twitter pada 2019 silam dan diceritakan dari 2 sudut pandang berbeda yaitu versi Nur dan Widya.

REVIEW / ULASAN

Untuk ukuran film bergenre horor, film “KKN Di Desa Penari,” ini memiliki panjang durasi selama 2 jam 10 menit (130 menit) versi (Uncut).

Pembukaan film ini sesuai seperti thread yang ditulis oleh SimpleMan di Twitter, Ayu dan Nur melalukan survey untuk keperluan KKN yang hendak mereka jalani.

Tidak ada yang berbeda, hanya saja 30 menit pertama film ini dimulai terasa seperti temolate dari setiap tweet yang SimpleMan tulis. Bahkan bisa dikatakan bahwa kebutuhan scene by scene di film ini terkesan seperti sketsa yang memang sudah dipersiapkan seolah-olah tanpa premis dan benang merah mengabaikan banyak elemen dan unsur bagaimana mistisnya desa tersebut.

Menurut saya pribadi mungkin ada hikmahnya dibalik jeda/penundaan rilis yang cukup panjang selama 2 tahun, saya pribadi yang nyaris lupa atau bahkan hampir tidak mengingat setiap detail kejadian yang dialami Nur dkk selama KKN itu ada untungnya disugguhkan oleh visual dan sinematografi yang menawan.

Saya justru berpikir apa jadinya jika di Tahun 2019 ketika utas tersebut viral dan MD Pictures dalam kurun waktu 6 bulan memproduksi film tersebut dan siap rilis mungkin akan banyak sekali penonton yang mencoba untuk membanding-bandingan versi film dan thread (utas) dari Twitter.

Saran pribadi sebelum melihat film ini ada baiknya tidak perlu membaca ulang utas dari SimpleMan di Twitter, apalagi sampai berekspektasi berlebihan. Shout out juga untuk Awi Suryadi selaku sutradara yang bertanggung jawab memvisualkan kejadian demi kejadian berdasarkan kejadian nyata, banyak kejutan yang disugguhkan meski scoring (musik) yang ditawarkan tidak semegah perkiraanku.

Jumpscare pada film horor merupakan elemen wajib yang harus diberikan, pada film ini menurutku terkesan penempatan tersebut banyak yang tidak sesuai pada porsinya. Seperti contoh pada adegan Widya dan Nur hendak mandi dan ketika Widya terbangun di malam hari dan melihat sesuatu di balik jendela. Scoring dan musik yang ditawarkan bukannya memberikan efek mencekam justru menganggu dan merusak momentum adegan tersebut.

Kualitas akting Adinda Thomas (Widya) dan Tissa Biani (Nur) bisa dikatakan yang paling menonjol ketimbang keempat pemain lainnya meski karakter Wahyu disini dipersiapkan sebagai pencair suasanya tapi saya pribadi dialog² jenaka yang diberikan porsinya pas tidak terlalu dipaksakan. Penggunaan dialog bahasa jawa disini juga layak diapresiasi, logat serta aksen para pemainnya disini terlihat sangat natural.

Saya disini tidak peduli sejauh apa perbedaan antara versi thread (utas) dan film, yang paling membingungkan disini adalah ketika pihak studio memberikan 2 label pada film ini yaitu "cut version," dan "uncut."

30 menit jelang akhir film hampir terlihat seperti semi-dokumenter memasuki klimaks dan benang merah dari keseluruhan kejadian yang dialami mereka selama KKN di desa tersebut. Yang nyaris terlupakan dari keseluruhan cerita yang berangkat dari kisah nyata ini adalah scene penutup yang mampu menghadirkan decak kagum terutama dari Adinda Thomas (Widya).

Kurangnya penggambaran kegiatan KKN dan Proker yang dijalani oleh ke-6 mahasiswa disini kurang mendapatkan porsi bahkan nyaris diabaikan, jika melihat total dirasi 2 jam penayangan harusnya sutradara mampu memberikan porsi lebih agar cerita terasa lebih kokoh dan solid. Agak disayangkan memang dengan set lokasi yang sudah sangat mendukung tidak di eksplore lebih dalam lagi.

PENUTUP

Dengan total durasi film selama 2 jam 10 menit, kurasa Awi Suryadi dirasa cukup mampu menghidupkan karakter demi karakter tanpa terlihat mendominasi salah satu karakter (tokoh) saja. Porsi semua karakter di film ini sudah sangat pas, dan berakhir dengan sangat pilu sesuai kejadian nyata. Yang membuat sedikit menganggu menurut saya pribadi pemberian credit di setiap 7-10 menit diawal film tersebut dibuka benar-benar sangat tidak nyaman meski masalah tersebut minor seharusnya bisa di tempatkan di 10 menit pertama.

KESIMPULAN

Film ini masih sangat layak untuk ditonton jika berangkat tanpa membawa ekspetasi berlebihan apalagi sampai berharap visual dan storytelling yang disajikan sesuai dengan fantasi liar para pembaca utas dari Twitter. “KKN Di Desa Penari,” sangat layak untuk diapresiasi sebagai sugguhan yang menarik untuk tidak dilewatkan untuk menemani momen jelang lebaran. Akhir kata, maju terus perfilman Indonesia dan hargai setiap karya para senias anak bangsa.

  • Score: 7/10
  • Storytelling: 5/10
  • Cinematography: 7/10
  • Acting: 6/10

--

--

MHMTID Community
MHMTID Community

Written by MHMTID Community

"Beautiful Trauma: (Chapter. 1-5)" available now!

No responses yet